Korea Selatan Gelar Parade Militer Terbesar
- Selasa, 1 Oktober 2013 | 12:55
WIB
Kendaraan lapis baja dan kendaraan
pengangkut peluru kendali tampil dalam parade militer memperingati Hari
Angkatan Bersenjata Korea Selatan ke-65. | AP Photo/Ahn Young-joon
SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan menggelar parade
militer terbesar dalam satu dekade terakhir, Selasa (1/10/2013), untuk
memperingati hari Angkatan Bersenjata ke-65 di Pangkalan AU Seongnam, di
sebelah selatan ibu kota Seoul.
Dalam pidatonya Presiden Park Geun-hye mengatakan Korea Selatan akan membangun kemampuan pertahanan yang kuat untuk menahan ancaman dari Korea Utara.
"Kita harus membangun pertahanan kuat menghadapi ancaman Korea Utara hingga mereka menghentikan program nuklir dan membuat pilihan benar bagi rakyat Korea Utara dan perdamaian di Semenanjung Korea," ujar Park.
Presiden Park menegaskan kehadiran militer yang kuat sangat penting untuk mencegah munculnya perang.
"Sembari mempertahankan kerja sama pertahanan Korsel-AS, pemerintah akan memastikan kemampuan pertahanan anti senjata pemusnah massal, seperti sistem rudal pertahanan udara Korea (KAMD)," kata Park.
"Dengan kekuatan ini maka Korea Utara akan menyadari bahwa senjata nuklir mereka tak akan ada gunanya," sambung Park.
Sistem pertahanan "rantai pembunuh" dirancang untuk mendeteksi kedatangan rudal atau serangan nuklir. Setelah terdeteksi sistem ini akan meluncurkan serangan pencegahan.
Dalam parade militer ini, Korea Selatan menggelar berbagai persenjataan canggih termasuk rudal penjelajah Hyunmoo 3, yang diklaim Seoul bisa menghantam sasaran di Korea Utara dengan tepat.
Selain itu, 11.000 personel angkatan bersenjata dan 120 pesawat terbang juga ikut ambil bagian dalam parade militer ini.
Upacara hari angkatan bersenjata Korea Selatan ini dihadiri Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan Jenderal Martin Dempsey.
Dalam pidatonya Presiden Park Geun-hye mengatakan Korea Selatan akan membangun kemampuan pertahanan yang kuat untuk menahan ancaman dari Korea Utara.
"Kita harus membangun pertahanan kuat menghadapi ancaman Korea Utara hingga mereka menghentikan program nuklir dan membuat pilihan benar bagi rakyat Korea Utara dan perdamaian di Semenanjung Korea," ujar Park.
Presiden Park menegaskan kehadiran militer yang kuat sangat penting untuk mencegah munculnya perang.
"Sembari mempertahankan kerja sama pertahanan Korsel-AS, pemerintah akan memastikan kemampuan pertahanan anti senjata pemusnah massal, seperti sistem rudal pertahanan udara Korea (KAMD)," kata Park.
"Dengan kekuatan ini maka Korea Utara akan menyadari bahwa senjata nuklir mereka tak akan ada gunanya," sambung Park.
Sistem pertahanan "rantai pembunuh" dirancang untuk mendeteksi kedatangan rudal atau serangan nuklir. Setelah terdeteksi sistem ini akan meluncurkan serangan pencegahan.
Dalam parade militer ini, Korea Selatan menggelar berbagai persenjataan canggih termasuk rudal penjelajah Hyunmoo 3, yang diklaim Seoul bisa menghantam sasaran di Korea Utara dengan tepat.
Selain itu, 11.000 personel angkatan bersenjata dan 120 pesawat terbang juga ikut ambil bagian dalam parade militer ini.
Upacara hari angkatan bersenjata Korea Selatan ini dihadiri Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan Jenderal Martin Dempsey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar